Kritik dan saran E-mail ke hkbp_slipi@yahoo.co.id

Renungan


MULUTMU HARIMAUMU
Nas Khotbah, Lukas 12: 1-12


Pada tahun 1799, Napoleon Bonaparte bermaksud melepaskan 1.200 tentara Turki yang berhasil ditawan tentara Perancis. Tentara telah dikumpulkan, dan Napoleon menemui mereka. Saat itu Napoleon sedang terserang flu dan karena itu sering batuk. Kesal dengan batuknya, Napoleon mengumpat, ”Ma sacre toux” (artinya: Batuk sialan). Tapi perwira pendamping mendengar kalimat itu dengan “Massacrez Tous” (artinya: Bunuh mereka semua!). Akhir cerita dapat kita tebak: semua tawanan Turki itu mati di ujung senapan regu penembak.
Napoleon dicatat dalam sejarah sebagai seorang yang kejam, termasuk lewat peristiwa itu, karena tidak berhati-hati dengan kalimat yang keluar dari mulutnya. Dia dikecam keras karena bermain-main dengan nyawa manusia sebanyak itu.
Cerita di atas sering dipakai untuk mengingatkan kita agar berhati-hati dengan kata-kata atau ucapan yang keluar dari mulut kita.  Mulut kita bisa menjadi harimau yang akan menerkam kita sendiri manakala kita tidak berhati-hati menggunakannya.
Tuhan Yesus juga dalam nas ini mengajarkan hal yang sama. Ia mengatakan,Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.” (ayat 2 dan 3).  Ini memang menyangkut kesaksian murid-murid-Nya pada waktu itu di tengah-tengah penganiayaan, tetapi berlaku juga sekarang untuk seluruh ucapan kita, baik yang disampaikan dengan berbisik atau terang-terangan.
Maka setiap pengikut Kristus harus selalu memohon tuntunan Tuhan agar arif menggunakan mulut. Pada masa penindasan dan kekerasan, kita memohon agar dikuatkan untuk memberi kesaksian dan pengakuan dan tidak sebaliknya menjadi takut lalu mengucapkan penyangkalan hanya karena gentar menghadapi maut. Menurut Yesus, penguasa seperti itu hanya dapat membunuh tubuh tetapi sesudah itu tidak dapat berbuat apa-apa.
Yang Yesus harapkan adalah bahwa kita akan menjadi saksi-Nya. Tak perlu ada kekuatiran bahwa penguasa dunia ini akan melawan kesaksian kita dan menempatkan kita pada posisi terdakwa, sepanjang kita mempercayai bahwa  Tuhan adalah Pemelihara dan Roh-Nya mengajar kita akan apa yang akan kita ucapkan.
Selamat Hari Minggu!



tmibx3-280510-bs

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS