Kritik dan saran E-mail ke hkbp_slipi@yahoo.co.id

PASSION I

YESUS PERGI KE YERUSALEM 
Yesus memanggil ke dua belas muridNya lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis para nabi mengenai anak manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit. 
Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: 
Apakah yang harus kita perbuat? Sebab orang itu banyak membuat muzizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepadaNya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita dan bangsa kita.
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa-apa dan kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati juga untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja tetapi juga untuk mengumpulkan dan memperstukan anak-anak Allah yang tercerai berai.
Mulai dari hari itu, mereka sepakat untuk membunuh Dia. 

YESUS DIELU-ELUKAN DI YERUSALEM 
Enam hari sebelum Paskah, Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 















Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya dan bau minyak itu semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan menyerahkan Dia berkata :  Mengapa “minyak narwastu itu tidak dijual 300 dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin.” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri : Ia sering mengambil uang dalam kas yang dipegangnya.
Maka kata Yesus : “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu, karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu.” Ia telah melakukan apa yang dilakukannya.
TubuhKu telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburanKu. Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia. 

(Buku Ende No. 84 ) “AUT NA GINORGA TU ROHANGKU” 
Sai jalo m’au ale Tuhanku baen upa ni na tinaonMi. Sai naeng ingoton ni rohangku tung sasude na binaenMi. Humophop au pardosa godang dibahen holong ni rohaM. Hinorhon ni tarbaen au sonang lao mandapothon banuaM. 

Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta, mendengar bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun Palem dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru.
“Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”
Maka genaplah yang tertulis mengenai Dia : “Jangan takut, hai putri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai.”
Mereka membawa keledai itu kepada Yesus. Lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan. Ketika Ia dekat Yerusalem di tempat jalan menurun dari Bukit Jaitun. Mulailah semua murid yang mengiring dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala muzizat yang telah mereka lihat, kata mereka: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalan nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang MahaTinggi.” Beberapa orang Parisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kerpada Yesus : “Guru, tegorlah murid-muridMu itu.” JawabNya “Aku berkata kepadamu” : Jika mereka ini diam maka batu ini akan berteriak.
Maka masuklah iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari keduabelas murid itu. Lalu pergilah Yudas kepada Imam-imam kepala dan Kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan  Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira dan mufakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya. Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa diketahui orang banyak. 

(Buku Ende No. 417) “RADE SITUTU HALUAON” 
  1. Rade situtu haluaon na naeng  tangkuponmu antong. Rade nang di ho hatuaon sihalashononmu tongtong. Bernit do di taon Tuhanmu pasaehon dosam sasude. Tung unang paujat Ibana sai jangkon panghophopNa i.  
  2. Patedek sude hahurangan topoti sandok dosami. Pangido sai sesa o Tuhan sude pangalaosionki. Datdati sai saut botoonmu naung sesa dosam sasude. Mardame dagingmu nang tondi maniop tongtong Tuhan i.  
  3. PanghophopNa i parangehon pasangap Tuhanmu antong. Ibana buas mangalehon tu ho hasonangan tongtong. Sandok sian holso malua nang sian biarmu sude. Sonang nama ho na martua manghirim tongtong surgo i.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS