Kritik dan saran E-mail ke hkbp_slipi@yahoo.co.id

Renungan 25 April 2010

Ev. Kisah Rasul 15 : 6 -18
KESELAMATAN ADALAH ANUGERAH DALAM YESUS KRISTUS

Salah satu pemicu konflik yang sering terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita adalah “perbedaan pendapat”. Apabila masing-masing kelompok selalu mempertahankan Idealismenya, maka yang terjadi adalah perpecahan. Padahal perbedaan pendapat adalah dinamika hidup dan merupakan kekayaan dalam hidup yang demokratis. Apabila perbedaan pendapat disikapi secara positif dan transparan maka konflik dan perpecahan akan terhindar. Hal serupa terjadi di jemaat Antiokhia. Perbedaan pendapat tentang keselamatan terjadi antara orang Kristen Yahudi dan orang Kristen Non-Yahudi. Orang Kristen Yahudi mengatakan keselamatan diperoleh dengan melakukan sunat dan mentaati Hukum Musa (sesuai dengan tradisi Agama Yahudi). Orang Kristen Non-Yahudi memahami keselamatan bukan hasil usaha manusia tetapi karena iman kepada Yesus Kristus, akibatnya terjadi perbedaan pendapat. Untuk mengatasi persoalan tersebut, jemaat Antiokhia sepakat mengutus Paulus dan Barnabas dan beberapa orang diantara mereka pergi menemui para Rasul dan Penatua-penatua di Jerusalem (Kis 15 : 1 – 5).
Di Yerusalem diadakan sidang Rasul dan Penatua untuk membicarakan hal tersebut. Mereka sepakat bahwa keselamatan adalah anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus, karya keselamatan Allah telah diperbaharui dan terbuka untuk semua orang. Keselamatan bukan lagi milik sekelompok orang (Yahudi) atau bangsa tertentu, melainkan untuk siapa saja yang percaya kepada Kristus. Keselamatan bukan pula sebagai buah prestasi manusia, tetapi semata-mata pemberian Allah (bd. Epesus 2 : 8). Iman kepada Yesus Kristus merupakan jaminan keselamatan. Inilah dasar sorak-sorai kita. Dalam Mazmur 66 : 1 dikatakan :“bersorak-sorailah bagi Allah hai seluruh bumi”. Kita bersorak-sorai karena Allah memberi jaminan keselamatan bagi kita dalam Yesus Kristus. Keselamatan adalah hadiah dari Allah dalam Yesus Kristus. Setiap orang yang sudah menerima keselamatan dalam Yesus Kristus harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut pada Tuhan (bd Filipi 2 : 12b). Artinya buah keselamatan yang kita peroleh akan kita tunjukkan melalui perbuatan baik. Sidang berakhir dengan damai, menekankan bahwa semua orang percaya telah menerima Roh yang sama yaitu Roh Kudus. Pemaksaan kehendak demi kepentingan seseorang atau kelompok tertentu harus dihilangkan. Sebaliknya ikatan persaudaraan dan persatuan harus tetap dipelihara. Salah satu pelajaran yang sangat berharga dari sikap Rasul-rasul dan Penatua-penatua yang mengadakan sidang ini adalah mereka mengatasnamakan persatuan dan persaudaraan. Perbedaan pendapat, sah-sah saja tetapi jangan menjadi merusak persaudaraan terutama dalam jemaat kita. Perbedaan pendapat mengajari kita bagaimana menghargai pendapat orang lain. Kesatuan kita tidak ditentukan oleh keseragaman (uniform) tetapi kesatuan dalam keanekaragaman (Unity In Diversity).
Amin. Selamat Hari Minggu !

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS