Kritik dan saran E-mail ke hkbp_slipi@yahoo.co.id

PASSION III

Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas Imam besar itu. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. Imam-imam Kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta.

Tetapi akhirnya tampillah dua orang, yang mengatakan : “Orang ini berkata : Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari. Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepadaNya.
Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?

BERNYANYI BE. No. 85 : 1 – 2 “SAI INGOTON NI ROHANGKU”
Sai ingoton ni rohangku hansit naung di taon Tuhanku, uju i di Golgata
Na so dung adong salaNa gabe ampe tu Ibana dosa ni portibi on.

Lalu kata Imam Besar itu kepadaNya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak. Jawab Yesus :
“engkau telah menyatakannya, akan tetapi Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit”. Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata : Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujatNya bagaimana pendapat kamu?

Lalu mereka meludahi mukaNya dan meninjuNya; orang-orang lain memukul Dia dan berkata : “Cobalah katakan kepada kami hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?”
Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang ia menatap mukanya dan berkata, “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazareth itu.” Tetapi ia menyangkalnya dan berkata; “Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud,” lalu ia pergi ke serambi muka dan bekokoklah ayam. Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ; “Orang ini adalah salah seorang dari orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus; “Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!” Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah; “Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini”

Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia menangis tersedu-sedu.

BERNYANYI BE. No. 412 : 1 – 2 “NDI DI DOLOK ADUI”
Ndi di dolok adu i silang ni Tuhan i, sap mudar sap tijur do i. Jesus mate disi asa malum dibaen sude angka gondok roha i. Dibaen i tung holong rohangki mida silang di Golgata i. Hupasolhot diringku tusi dompak surgo pardalananki.

Dileai jolma i silang ni Tuhan i hape haluaon do i. nang godang dosangki alai sesa do i di baen mudar na durus disi. Dibaen i tung holong rohangki mida silang di Golgata i. Hupasolhot diringku tusi dompak surgo pardalananki.

Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka : “Lihatlah manusia itu!”

Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka : “Salibkan Dia, Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka : “Ambil Dia dan salibkan Dia, sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya.” Jawab orang-orang Yahudi kepadanya : “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diriNya sebagai Anak Allah.”

Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus : “Dari manakah asalMu?” Tetapi Yesus tidak memberi jwaban kepadanya. Maka kata Pilatus kepadaNya : “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku?

Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?” Yesus menjawab : “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu : dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”

Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak : “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”

Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus keluar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu : “Inilah rajamu!” Jawab imam-imam kepala : “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.

Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” Dan seluruh rakyat itu menjawab : “Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkan untuk disalibkan.

BERNYANYI BE. No. 412 : “NDI DI DOLOK ADUI”
Na mabaor sian i mudar ni Tuhan i, na tau paiashon au on. Tung na bernit ditaon Tuhan Jesus disi paluahon sude hita on. Dibaen i tung holong rohangki mida silang di Golgata i. Hupasolhot diringku tusi dompak surgo pardalananki.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS