Kritik dan saran E-mail ke hkbp_slipi@yahoo.co.id

Memberi bagi Tuhan..

Minggu Palmarum , 28 Maret 2010

Memberi yang paling berharga bagi Tuhan
(Nas Khotbah : Markus 14 : 3-9)

Selintas kita tidak akan menangkap arti dari perbuatan perempuan dalam nas ini kepada Yesus. Tapi sesudah kita mendengar apa yang dikatakan oleh orang yang gusar itu bahwa harga minyak yang dicurahkannya itu bisa mencapai 300 dinar lebih, dan apabila kita memeriksa nilai atau kurs 1 dinar seperti yang ditulis oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) setara dengan upah pekerja harian dalam satu hari, maka pastilah kita akan terperangah. Jika upah pekerja harian di Jakarta pada tahun 2010 ini katakanlah Rp 10.000 maka narwastu yang telah dituangkannya itu setara dengan Rp 3.000.000. Luar biasa ! 
Siapa orang yang mampu memakai parfum seharga tiga juta sekali pakai? 
Tapi itulah arti sebuah cinta kasih. Kasih akan melakukan apa pun bagi orang yang kita kasihi, bahkan ke neraka sekali pun untuk kemudian kembali dari sana. (Meat Loaf. I Would do anything for love).



Sudahkah yang terbaik kuberikan ?
NKB 199 : 1
Sudahkah yang terbaik
kuberikan kepada Yesus Tuhanku?
Besar pengorbanan-Nya
di Kalavari ! Diharap-Nya
terbaik dariku
Berapa yang terhilang t'lah
kucari dan kulepaskan?
Sudahkah yang terbaik
kuberikan kepada
Yesus Tuhanku ?



Tuhan Yesus telah membuktikan hal ini dalam hidup-Nya. Ia memberi darah-Nya, nyawa-Nya, hidup-Nya demi umat manusia yang dikasihi-Nya, bahkan hingga turun ke dalam kerajaan maut, untuk kemudian bangkit kembali.
Yesus mencela apa yang dikatakan orang-orang di sekitar perempuan itu. Alasan kemiskinan dinilai Yesus tidak pas. Dicari-cari. Setiap orang bisa menolong orang miskin kalau ia mau. Setiap waktu. Tak perlu harus menunda atau membatalkan apa yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, apalagi Yesus tak selamanya bersama mereka. 
Nommensen ketika datang ke Tano Batak telah memberi yang paling berharga dalam dirinya yaitu hidupnya. Joseph Kam melakukan hal yang sama di Maluku. Mother Theresa hingga akhir hidupnya mengabdikan dirinya bagi orang-orang papa di Kalkuta. Tinggal kita sekarang. Apa yang paling berharga yang seharusnya kita berikan bagi Tuhan ?
Selaku warga HKBP Slipi, Palmarum hingga Paskah ini boleh kita jadikan sebagai momen yang tepat untuk mempertanyakan : Sudahkah yang terbaik kuberikan kepada Yesus Tuhanku? Atau kita hanya menempatkan diri kita seperti seorang pengkritik yang gusar melihat apa yang dilakukan orang lain padahal sesungguhnya kita tidak melakukan apa-apa?

Selamat Hari Palmarum !

tmibx3-260310-bs

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS