Kritik dan saran E-mail ke hkbp_slipi@yahoo.co.id

Makna Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga


Makna Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga

Kenaikan Tuhan Yesus memiliki dua makna kongkrit yang perlu kita syukuri:
 1. Kenaikan Tuhan Yesus menandai berakhirnya masa kehinaan Kristus.
Dalam Filipi 2:6-8 dengan jelas dikatakan bahwa sekalipun Yesus Kristus adalah Allah namun ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan malainkan mengosongkan dirinya mentaati hukum alam sebagai manusia, menanggung kutuk hukum.

 2. Kenaikan Tuhan Yesus menandai masa kemuliaanNya duduk disebelah kanan tahta Allah Bapa untuk mempersiapkan tempat bagi setiap kita, selain itu menandakan pula bahwa satu ketika kelak kita juga akan mengalami hal yang sama.

Dimasa kehinaanNya, selama masa hidupnya Yesus memakai kuasanya untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, membuat mujizat dan lain lain. Hal ini dilakukan dalam keterbatasanNya, namun setelah Ia naik ke surga, tidak ada lagi batasan apapun. Dia dapat mendemonstrasikan kuasaNya yang tidak terbatas. Setelah Yesus naik ke surga maka kedudukan kita pun mengalami perubahan dan hal tersebut memberikan dampak yang sangat berpengaruh bagi setiap kita orang percaya.

Ada 3 hal prinsip yang perlu kita ketahui bersama setelah kenaikan Tuhan Yesus di surga.

ü   Posisi kita menentukan persepsi/sudut pandang kita.
Dimanakah letak posisi kita? tentu saja berada ditempat dimana Kristus berada. Sebab didalam Efesus 2 : 6-7 dikatakan dengan jelas "...didalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga." Berpadanan dengan hal tersebut seharusnya kita tidak mengalami penderitaan, kekurangan, sakit penyakit. Sebab dalam kasih karuniaNya, Allah telah mendudukan kita disurga penuh kemuliaan dengan otoritas. Bertolak dari itulah sebagai gerejanya kita perlu menyadari bahwa kita tidak lagi berada dibawah namun diatas bersamasama dengan Kristus. Hal ini sangat berpengaruh dengan sudut pandang kita saat mengharapkan/meminta sesuatu kepada Allah. Semakin rendah posisi seorang maka sudut pandangnya pun lebih sempit dan terbatas. Sebagai contoh: seorang gelandangan, pedagang kaki lima/asongan, pembantu rumah tangga mungkin hanya memiliki impian/harapan yang sederhana asal ada makanan dan minuman cukuplah bagi mereka, namun berbeda dengan seorang anak konglomerat/pengusaha besar mereka tidak lagi memikirkan bagaimana mereka dapat makan, namun bagaimana mereka dapat makan, namun bagaimananmereka dapat mengelola atau mengembangkan usaha yang lebih besar.

ü   Persepsi mempengaruhi tindakan/aksi dan doa doa kita.
Efesus 3: 20 mengatakan "Bagi Dia yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan..." Jikalau kita mengenali siapakah Tuhan, maka kita akan meminta sesutu yang yang bukan cuma kecil namun sesuatu yang berkualitas sebab Tuhan dapat memberikan kepada kita sesuatu lebih besar daripada yang kita harapkan. Sebab pada saat kita meminta kepada Tuhan, pandangan Tuhan terhadap kita adalah pandangan yang lebih besar, Tuhan tidak melihat kita sebagaimana keadaan kita sekarang namun pandanganNya jauh lebih luas dengan melihat apa jadinya kita nanti. Hal itulah yang melatarbelakangi panggilanNya pada Gideon, Musa maupun Petrus tidak peduli apa status/keadaan mereka pada saat tersebut. Demikian pula pandangannya terhadap kita. Jikalau kita telah mengenali posisi kita didalam Kristus maka kita seharusnya meminta dengan persepsi yang baru bukan dengan sudut pandang yang lama.

ü   Keunggulan/kemakmuran mempengaruhi pembarian.
Efesus 4 : 8 menuliskan "...Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberianpemberian kepada manusia.." Kenaikan Yesus ke surga menandai kemenangan Allah atas musuh-musuhnya dan didalam kemenanganNya Ia memberikan pemberian-pemberian sebagai hadiah berupa karunia dan panggilanNya baik rasul, nabi, pengajar,penginjil, gembala untuk memperlengkapi tubuh Kristus. Kita harus memastikan diri kita beroperasi sesuai dengan bagian kita masing-masing sesuai dengan fungsi yang telah diberikan didalam pelayanan 5 jawatan dimanapun kita berada. Setelah mengetahui 3 prinsip diatas, setiap kita gerejaNya perlu menjadi kuat didalam kekuatan kuasaNya (Efesus 6:10) sebab kita sedang berperang melawan penguasa/roh-roh jahat di udara, untuk itulah kita harus tetap berjuang dan menaikkan doa-doa yang penuh kuasa agar mendapatkan apa yang telah dijanjikan Allah pada saat persepsi kita telah diubahkan. Tuhan Yesus Memberkati.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS